Jejak Panjang karier Seorang Dewi Gita

Jejak Panjang karier Seorang Dewi Gita Jejak Panjang karier Seorang Dewi Gita

Dewi Gita tercatat sebagai salah satu penyanyi perempuan yang mampu bertahan di tengah derasnya arus perubahan industri hiburan.

Berita Terbaru Tentang Dewi Gita Hari Ini 24 September 2025 | tempo.co

Baca juga : Club Nacional de Football Sejarah Uruguay
Baca juga : Don Lego Jejak Karya Konsistensi Ska Bandung
Baca juga : Wulan Guritno Pesona Abadi Ketangguhan
Baca juga : Club Atlético Peñarol Sejarah uruguay
Baca juga : Wisata Kota Brebes Menyelami Alam Budaya
Baca juga : Terbang Genjring MusikTradisional Islami Brebes

Perjalanan kariernya tidak hanya mencerminkan dinamika dunia musik Indonesia dari era kaset hingga era digital, tetapi juga memperlihatkan bagaimana seorang artis perempuan menegosiasikan identitas, keluarga, spiritualitas, dan citra publik.

Latar Belakang dan Masa Awal

Dewi Gita lahir di Bandung, 28 Juli 1970 dengan nama lengkap Dewi Yuliarti Ningsih. Ia berasal dari keluarga berdarah Sunda yang kental dengan nuansa seni dan budaya lokal. Sejak kecil, ia sudah menunjukkan bakat seni, khususnya dalam bidang tari. Dunia tari menjadi pintu masuk pertamanya ke ranah pertunjukan, dan sejak itu, ia mulai terbiasa dengan sorotan panggung.

Pada usia remaja, Dewi mulai menaruh minat besar pada dunia musik. Keikutsertaannya dalam berbagai kompetisi menyanyi, seperti Bintang Radio dan Televisi (1988) dan Festival Pop Singer Jawa Barat, menegaskan bakat vokalnya. Ia juga disebut pernah menjadi salah satu finalis di ajang Asia Bagus pada awal 1990-an, yang kala itu menjadi salah satu platform penting bagi calon bintang Asia.

Perpindahan dari tari ke musik tidaklah mudah, tetapi Dewi memiliki modal yang kuat: karisma panggung. Pengalaman menari memberinya kelebihan dalam ekspresi tubuh, penguasaan ritme, dan penyampaian emosi yang kemudian memperkaya penampilannya sebagai penyanyi.


Awal Karier Musik dan Album Pertama

Dewi Gita memulai debut profesionalnya di dunia rekaman pada 1990 dengan merilis single “Jujur”. Lagu tersebut memperkenalkan warna vokalnya yang khas: lembut, namun kuat dalam penghayatan. Debut ini menjadi titik awal perjalanan panjangnya di dunia musik.

Imbas Pandemi, Dewi Gita Nyaris Tinggalkan Industri Musik

http://www.hawaiiycc.com

Beberapa album yang ia hasilkan sepanjang dekade 1990-an hingga awal 2000-an antara lain:

  • Penari
  • Kegaiban Biru
  • Apa Jadinya
  • Padamu

Lagu-lagu tersebut menjadikannya populer di era ketika musik pop Indonesia tengah mengalami kebangkitan dengan hadirnya banyak penyanyi solo perempuan. Salah satu karyanya yang paling dikenang adalah “Penari”, sebuah lagu yang menegaskan identitasnya sebagai mantan penari yang kini menemukan ruang baru di musik.

Selain album solo, Dewi Gita juga aktif menyumbangkan suara untuk soundtrack sinetron, antara lain:

  • Si Manis Jembatan Ancol
  • Sebening Air Mata
  • Dua Menit (untuk sinetron Jangan Rebut Suamiku)

Keterlibatan dalam soundtrack sinetron semakin memperluas jangkauan popularitasnya karena sinetron pada masa itu menjadi media hiburan utama masyarakat.


Eksistensi dan Puncak Popularitas

Pada pertengahan 1990-an hingga awal 2000-an, Dewi Gita termasuk dalam jajaran penyanyi wanita papan atas Indonesia. Ia dikenal memiliki kualitas vokal mumpuni, teknik bernyanyi yang bersih, serta panggung yang ekspresif.

Pernah Dijebak, Dewi Gita Akui Armand Maulana Selingkuh Setelah Hampir 30  Tahun Menikah: Hah? Ini Gila Ya - ERA.ID

Citra publik yang melekat pada Dewi Gita adalah penyanyi pop elegan. Berbeda dengan tren dangdut atau pop-rock yang ramai saat itu, Dewi lebih banyak menampilkan karya-karya balada yang romantis.

Seiring waktu, ia mulai dikenal sebagai salah satu diva Indonesia yang meski tidak sekomersial Krisdayanti atau Ruth Sahanaya, tetap memiliki basis penggemar loyal. Hal ini terlihat dari konsistensi kariernya yang bertahan lebih dari tiga dekade.


Kehidupan Pribadi dan Pernikahan

Pada 11 Januari 1994, Dewi Gita menikah dengan Armand Maulana, vokalis grup band Gigi. Pernikahan mereka disebut-sebut sebagai salah satu pasangan musisi paling terkenal dan paling awet di dunia hiburan Indonesia. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putri bernama Naja Dewi Maulana pada Oktober 2001.

Namun, perjalanan rumah tangga tidak selalu mulus. Dalam sejumlah wawancara, Dewi Gita mengaku bahwa rumah tangganya sempat diterpa badai, termasuk isu perselingkuhan Armand Maulana pada masa lalu. Alih-alih menyerah, Dewi memilih mempertahankan rumah tangga dengan prinsip komunikasi, kompromi, dan introspeksi diri.

Ia pernah mengatakan bahwa “memaksakan prinsip pribadi tanpa kompromi bisa menghancurkan pernikahan,” sebuah refleksi yang lahir dari pengalaman nyata. Hingga kini, pasangan ini masih bersama dan bahkan sering membagikan momen kebersamaan mereka di media sosial, menjadi inspirasi bagi banyak pasangan publik figur.


Transformasi Spiritual: Keputusan Berhijab

Beberapa tahun terakhir, Dewi Gita membuat keputusan penting dalam hidupnya: berhijab. Keputusan ini muncul setelah ia menunaikan ibadah umrah bersama keluarga. Dalam wawancara, ia mengaku bahwa berhijab adalah bentuk komitmen spiritual dan ia berharap bisa istiqamah menjalankannya.

Dewi Gita Jalani Bedah Plastik di Korea, Habiskan Ratusan Juta - Metro Daily

Meski begitu, transformasi ini tidak langsung berlangsung sempurna. Ada momen ketika ia masih tampil tanpa hijab, terutama di atas panggung. Menurut Dewi, proses berhijab bukan hanya soal penampilan fisik, tetapi juga “hijab hati dan mulut.”

Langkah ini mencerminkan perjalanan batin seorang artis yang telah lama hidup di panggung hiburan namun tetap mencari kedamaian spiritual.


Tantangan Kesehatan dan Gaya Hidup

Dewi Gita dikenal menjalani gaya hidup sangat disiplin. Sejak muda, ia mengadopsi pola makan sehat dengan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur serta mengurangi daging. Ia juga aktif berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.

Namun, pola hidup yang terlalu ketat ternyata membawa konsekuensi. Dalam sebuah wawancara, ia mengungkap bahwa dirinya pernah mengalami serangan virus yang menyerang paru-paru. Gejalanya cukup serius, termasuk sesak napas hingga kelumpuhan sementara.

Menurut pengakuannya, kondisi itu diperparah oleh pola makan ekstrem yang membuat tubuhnya kekurangan protein. Dari pengalaman ini, Dewi belajar bahwa kesehatan bukan hanya soal diet ketat, tetapi keseimbangan nutrisi yang lengkap.


Transformasi Estetika: Operasi Plastik di Korea

Salah satu keputusan kontroversial Dewi Gita adalah melakukan operasi plastik (facelift) di Korea Selatan. Biaya operasi ini dikabarkan hampir mencapai Rp 1 miliar. Ia menegaskan bahwa langkah tersebut bukan untuk mengubah wajah secara drastis, melainkan untuk mengencangkan kulit dan menjaga penampilan tetap segar seiring bertambahnya usia.

Keputusannya mendapat beragam respons publik. Sebagian memuji keberanian Dewi untuk jujur mengenai prosedur estetika yang dijalaninya, sementara sebagian lain mengkritik standar kecantikan yang menurut mereka tidak realistis. Namun, bagi Dewi Gita, menjaga penampilan adalah bagian dari tanggung jawab profesional sebagai seorang penyanyi dan figur publik.


Adaptasi dengan Industri Musik Digital

Sebagai penyanyi yang memulai karier di era kaset dan CD, Dewi Gita menyaksikan langsung transisi besar dalam industri musik menuju era digital. Ia termasuk artis yang beradaptasi dengan baik, menggunakan jalur distribusi digital, mulai dari ring back tone (RBT), download, hingga platform streaming.

Terlalu Berduka, Dewi Gita Tak Sanggup Pajang Foto Kebersamaan dengan Rina  Gunawan

Meski produksi albumnya tidak sebanyak pada dekade 1990-an, ia tetap aktif merilis single dan tampil di berbagai acara musik, baik televisi maupun konser off-air. Eksistensi ini menegaskan bahwa ia bukan sekadar “bintang masa lalu,” tetapi tetap relevan hingga kini.


Citra Publik dan Warisan Karier

Citra Dewi Gita di mata publik adalah perpaduan antara elegansi, ketegaran, dan konsistensi. Ia bukan artis yang penuh sensasi, melainkan artis yang lebih banyak berbicara lewat karya dan keteladanan hidup.

Warisan penting yang ia tinggalkan bagi musik Indonesia antara lain:

  1. Lagu-lagu balada pop yang masih dikenang hingga kini.
  2. Inspirasi bagi penyanyi perempuan untuk terus berkarya meski usia dan zaman berubah.
  3. Teladan rumah tangga artis yang bertahan lama, meski tidak lepas dari konflik.
  4. Refleksi spiritual yang menunjukkan bahwa artis pun manusia biasa yang mencari keseimbangan antara dunia hiburan dan iman.

Perjalanan Dewi Gita adalah kisah tentang ketekunan, kompromi, dan transformasi. Dari seorang penari muda di Bandung, ia menjelma menjadi diva pop Indonesia dengan rekam jejak lebih dari tiga dekade.
Ia menghadapi pasang surut karier, dinamika rumah tangga, tantangan kesehatan, hingga sorotan publik atas penampilan. Namun, dalam semua fase itu, Dewi Gita menunjukkan bahwa artis bukan sekadar simbol popularitas, melainkan individu yang juga berjuang mempertahankan keseimbangan hidup.
Di usianya yang kini memasuki setengah abad, Dewi Gita tetap tampil anggun, baik di panggung musik maupun dalam perjalanan spiritualnya. Bagi publik Indonesia, ia bukan hanya penyanyi, tetapi juga simbol dedikasi seni, keteguhan hati, dan transformasi diri