Arumi Bachsin adalah salah satu figur publik di Indonesia yang memiliki perjalanan hidup unik. Ia memulai karier sebagai aktris dan model remaja, kemudian bertransformasi menjadi istri pejabat publik, sekaligus penggerak organisasi sosial masyarakat.

Baca juga : Atlético Nacional Raksasa Hijau Medellín
Baca juga : Gaya Hidup Dian Sastrowardoyo Karier Keluarga
Baca juga : Club Atlético Independiente Rey de Copas Argentina
Baca juga : wisata Patagonia Keajaiban Alam
Baca juga : Biografi Profesional Emil Elestianto Dardak
Perjalanan transisi dari panggung hiburan ke dunia sosial dan politik yang penuh protokol menjadikannya sosok yang patut dikaji secara mendalam.
Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Awal
Arumi Bachsin lahir di Jakarta pada 19 Februari 1994. Ia lahir dari keluarga dengan latar belakang multikultural. Ayahnya, Rudy (Rudi) Bachsin, adalah seorang arsitek keturunan Palembang–Bengkulu, sementara ibunya, Maria Lilian Pesch, berasal dari keturunan Jerman dan Belanda. Latar belakang keluarga ini memberi Arumi penampilan khas: wajah campuran Eropa dan Asia yang kemudian mendukung karier modeling serta aktingnya.
Sebagai anak dari keluarga menengah ke atas, Arumi tumbuh dalam lingkungan yang menekankan pentingnya pendidikan, kemandirian, serta etika kerja keras. Ia memiliki beberapa saudara kandung, dan hubungannya dengan keluarga sering menjadi sorotan publik, terutama ketika muncul kontroversi pada awal kariernya.
Pendidikan
Arumi menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta. Pada masa SMP, ia sempat mengambil program akselerasi yang menunjukkan kecerdasannya dalam bidang akademis. Namun, ketika memasuki masa SMA, kesibukan di dunia hiburan membuatnya beralih ke jalur homeschooling.
Perjalanan pendidikan tinggi Arumi tidak lurus tanpa hambatan. Ia sempat tercatat di beberapa universitas swasta di Jakarta, seperti Universitas Bunda Mulia dan Universitas Bhayangkara, dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Namun, studi itu tidak diselesaikan karena pernikahan dan aktivitas pribadinya.
Meski demikian, Arumi menunjukkan tekad kuat untuk melanjutkan pendidikan. Setelah menikah dan tinggal di Jawa Timur, ia mendaftar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, jurusan Ekonomi Syariah. Pada tahun 2019, ia resmi lulus dengan gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.).

http://www.hawaiiycc.com
Keberhasilan ini tidak hanya menegaskan komitmen Arumi pada pendidikan, tetapi juga menjadi teladan bagi perempuan muda bahwa pernikahan dan keluarga bukan penghalang untuk meraih prestasi akademis.
Karier di Dunia Hiburan
Awal Karier
Arumi mulai terjun ke dunia hiburan sejak usia 12 tahun. Kariernya bermula sebagai model, ketika ia tampil di sampul majalah Cosmo Girl edisi Februari 2007. Dari sana, namanya mulai dikenal sebagai wajah remaja segar yang populer di kalangan anak muda.
Ia kemudian membintangi sejumlah iklan produk kecantikan dan gaya hidup, seperti Elith dan Miraton. Popularitasnya sebagai model mengantarkannya ke dunia akting.
Sinetron dan Film
Debut akting Arumi adalah melalui sinetron Azizah pada tahun 2008. Tahun yang sama, ia juga membintangi film Bestfriend?. Kesuksesan awal ini membuat Arumi kebanjiran tawaran bermain film dan sinetron.
Beberapa karya terkenal yang dibintanginya antara lain:
- Putih Abu-Abu dan Sepatu Kets (2009)
- 18+: True Love Never Dies (2010)
- Hattrick (2012)
- Sinetron Cinderella, Kerasukan, dan sejumlah judul populer lain.
Arumi dikenal dengan peran-peran yang menonjolkan sosok remaja ceria, lugu, hingga drama percintaan khas anak muda.
Presenter dan Aktivitas Media Lain
Selain akting, Arumi juga mencoba dunia presenter. Ia pernah membawakan acara musik televisi, salah satunya Hip Hip Hura. Kehadiran di dunia presenter memperluas popularitasnya sekaligus memperkuat citranya sebagai entertainer multitalenta.

Perubahan Setelah Menikah
Setelah menikah pada 2013, Arumi secara perlahan mengurangi aktivitasnya di dunia hiburan. Keputusan ini diambil untuk mendampingi suaminya, Emil Dardak, yang kala itu mulai menapaki karier politik sebagai Bupati Trenggalek, lalu Wakil Gubernur Jawa Timur.
Keputusan mundur dari dunia hiburan pada usia muda menunjukkan sikap Arumi yang menempatkan keluarga dan tanggung jawab publik sebagai prioritas utama.
Kehidupan Pribadi
Pernikahan dengan Emil Dardak
Arumi menikah dengan Emil Elestianto Dardak pada 30 Agustus 2013. Emil adalah figur muda berbakat dengan latar belakang akademis internasional serta karier politik yang cemerlang. Ia kini menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur (2019–2024).
Pernikahan ini menjadi sorotan publik karena dianggap sebagai pertemuan dua dunia: hiburan dan politik.
Anak-anak
Pasangan ini dikaruniai tiga anak:
- Lakeisha Ariestia Dardak – lahir April 2014.
- Alkeinan Mahsyir Putro Dardak – lahir November 2015.
- Kalendra – lahir setelah Emil menjabat sebagai Wakil Gubernur, meskipun detail tanggal lahirnya jarang dipublikasikan.

Arumi kerap membagikan pengalaman mengasuh anak melalui wawancara maupun media sosial, terutama soal pola makan, disiplin, dan pendidikan.
Peran Publik dan Sosial
Ketua Tim Penggerak PKK
Peran publik Arumi dimulai ketika suaminya menjabat sebagai Bupati Trenggalek (2015–2019). Arumi otomatis memimpin Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek. Setelah Emil menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, Arumi dilantik sebagai Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur.
Dalam jabatan ini, ia aktif menginisiasi program keluarga, kesehatan, pendidikan anak, hingga pemberdayaan perempuan.
Dekranasda Jawa Timur
Arumi juga dipercaya memimpin Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur. Posisi ini memberinya tanggung jawab besar dalam memajukan produk kerajinan lokal serta mendukung UMKM. Pada 2025, ia kembali dilantik untuk periode kedua (2025–2030).
Aktivitas Sosial
Arumi sering terlibat dalam isu-isu sosial, antara lain:
- Pencegahan stunting melalui edukasi gizi dan kesehatan anak.
- Sekolah lansia dan sekolah keluarga, program inovatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan sepanjang hayat.
- Pemberdayaan UMKM, dengan menyoroti potensi kerajinan lokal Jawa Timur.
Tantangan dan Kontroversi
Arumi tidak lepas dari tantangan dan sorotan publik.
- Kasus “Kabur dari Rumah” (2010)
Pada usia 16 tahun, Arumi sempat dikabarkan kabur dari rumah dan mengadu ke Komnas Perlindungan Anak. Ia mengaku merasa dieksploitasi oleh orang tuanya. Kasus ini ramai diberitakan dan menimbulkan simpati sekaligus kritik. Namun, kemudian masalah ini mereda setelah Arumi kembali ke rumah. - Penyesuaian sebagai Istri Pejabat
Arumi mengakui bahwa transisi dari artis ke istri pejabat tidak mudah. Ia harus belajar berbicara lebih formal, memahami etika protokoler, hingga membatasi gaya berpenampilan. Misalnya, ia pernah menyinggung larangan menyilangkan kaki saat duduk di acara resmi, yang baginya adalah tantangan kecil tetapi berarti. - Isu Kesehatan
Pada 2019, Arumi mengalami masalah kesehatan terkait kehamilan sehingga harus menjalani prosedur kuretase. Ia kemudian terbuka membagikan pengalaman ini kepada publik, sebagai bentuk edukasi dan penguatan mental bagi perempuan lain.
Prestasi dan Penghargaan
Beberapa pencapaian Arumi antara lain:
- Sarjana Ekonomi Syariah (2019) dari IAIN Tulungagung.
- Ketua Dekranasda Jawa Timur 2019–2024, dilanjutkan 2025–2030.
- Aktivis sosial yang mendorong kesadaran akan isu gizi, pendidikan, dan pemberdayaan keluarga.
- Figur publik yang mampu menjaga citra positif di tengah transisi besar dalam hidupnya.
Citra Publik
Arumi dikenal sebagai sosok elegan, ramah, sekaligus anggun. Media kerap menyoroti gaya berpakaiannya yang sopan namun tetap modern, sesuai dengan perannya sebagai istri pejabat. Di sisi lain, ia tetap menunjukkan sisi keibuan melalui unggahan di media sosial.
Keseimbangan antara citra artis, ibu rumah tangga, dan istri pejabat menjadikan Arumi sosok yang unik di mata masyarakat.
Perjalanan hidup Arumi Bachsin adalah kisah tentang transformasi, adaptasi, dan dedikasi. Dari gadis remaja yang populer di dunia hiburan, ia menjelma menjadi figur publik dengan peran sosial yang nyata.

Pendidikan, keluarga, dan tanggung jawab publik menjadi tiga pilar utama yang membentuk perjalanan hidupnya. Tantangan yang ia hadapi — mulai dari kontroversi masa muda hingga tuntutan sebagai istri pejabat — berhasil ia lalui dengan sikap dewasa.
Kini, di usianya yang memasuki tiga puluhan, Arumi Bachsin bukan sekadar mantan artis, melainkan sosok panutan: ibu muda, akademisi, aktivis sosial, dan figur publik yang memberi warna dalam lanskap sosial-politik Indonesia.